Gagap Teknologi.

Karena urgensi dan belum sampai rumah, semalam saya menulis blog menggunakan laptop warung. Laptop yang dahulu menjadi teman setia sewaktu kerja di Jakarta. Tapi sekarang nasibnya miris, jobdesk-nya hanya berkutat untuk memutar lagu-lagu pilihan saya di warung. Walau kebanyakan musik yang tersaji adalah musik tenang mengantukkan.

Nah baru kemarin setelah mungkin hampir lima tahun, laptop ini saya pakai bukai ngetik blog. Tombol bawahnya sudah tidak berfungsi, tomboll huruf L pun sangat sensitif, dipencet sekali kadang yang tersaji bisa dua kali lipatnya atau lebih. Perlakuan halus lembut pun harus disematkan padanya.

Karena pesanan di warung semalam dan jadwal tutup yang mundur, akhirnya terbersit untuk memakai laptop ini. Mumpung juga sedang menggebu.

Sudah lumayan beberapa kata saya sematkan di lembaran wordpress ini, eh tiba-tiba kok berubah. Kata-perkata itu keblok semua dan berubah bahasa, menjadi Inggris.

“Saya akan tampil di Stadion London Inggris, saya akan tampil di Stadion London Inggris seperti ini!” (intermezzo dari Gus Javar).

Waladalah! Ternyata mouse kotak di laptop ini juga sangat sensitif, suka terantuk oleh pangkal telapak tangan yang membuat poin tulis pindah, dari sini ke sini terus ke sini dan sini….

IMG_20200507_221836-2.jpg

Panik, akhrinya ketemu dong pangkal permasalahannya, ada kolom kecil google translate muncul yang kepencet. Nah saya coba pencet lagi pindah bahasa, berhasilL! Karena penasaran saya rubah lagi dan tanpa sengaja ketutup… Modyaaarrr! Balik meneh ke basa enggresss. Pencet tombol back, trus refresh assss malah ilang, forward, berhasil balik lagi masih ke basa enggres. Menyesall saya menulis langsung menggunakan wordpress. Akhirnya saya copy ke googlle transllate, langsung diartikan.

Copy ke microsoft word, ngulang nulis lagi, sak ududan, jangan lupa save karena takut kejadian serupa, tapi jika iya autosave bekerja. Tulisan jadi, copy lagi ke wordpress, terus tulisan tayang, wetenge njur ngelih banget. Ternyata saya itu semakin tambah usia semakin gagap teknologi’e rupanya. Hahaha…

nb: Eh sapatau ada yang punya solusi buat masalah saya. Yang mengenai translate-translate itu 🙂